Kamis, 24 Maret 2011

Was It A Flight Attendant Recruitment Or A Beauty Queen Contest?

Beberapa bulan yang lalu, gue pernah beberapa kali ikut walk-in interview pramugari sebuah maskapai penerbangan nasional. Gue mendapat informasi mengenai walk-in interview tersebut dari internet. Setelah gue baca requirements-nya, gue ngerasa kalau gue memenuhi requirements tersebut. Tinggi minimal 160 cm, pendidikan minimal SMU, berpenampilan menarik, dan bisa berbahasa Inggris, yaa bisa lah ya.. Akhirnya gue memutuskan untuk datang ke walk-in interview tersebut. Jadwalnya sih jam 08.00. Jam 08.05 gue udah sampai disana. Gue pikir, gue yang paling pertama datang, ternyata disana udah ada sekitar 100an pelamar yang udah duduk manis sambil menunggu dipanggil nomor urutnya. Cewek-cewek cantik, berpenampilan rapih, bersanggul layaknya seorang pramugari, ber-make-up, dan ber-high-heels. Sedangkan gue waktu itu yang paling lusuh. Muka cuma pakai bedak dan rambut cuma dikuncir biasa aja. Yaa namanya juga baru pertama kali ikut walk-in interview pramugari, jadi gue kurang persiapan banget.

Tahap pertama dari seleksi adalah tahap online registration. Tahap ini memakan banyak waktu, karena tiap peserta harus mengisi form yang ada di laptop yang sudah disediakan panitia dan harus memotret diri sendiri dengan webcam yang ada di laptop. Jujur aja, banyak pelamar yang mengetiknya agak lama. Gak ngerti deh kenapa, mungkin mereka jarang menggunakan laptop atau komputer, jadi gak terbiasa mengetik. Apalagi nomor urut gue 100 sekian, jadi gue harus menunggu lama. Setelah tahap online registration, pelamar langsung lanjut ke tahap kedua yaitu tahap pengukuran tinggi dan berat badan. Sesuai dengan persyaratan, hasil pengukuran tinggi badan gue masuk kriteria, yaitu 164 cm. Tapi sayangnya, hasil pengukuran berat badan gue gak masuk kriteria. Kelebihan 7 kg dari yang seharusnya. "Tinggi badan anda masuk kriteria, tapi mohon maaf berat badan anda termasuk overweight, jadi anda tidak bisa lanjut ke tahap seleksi selanjutnya." begitu kata panitianya. JEDERRRR!!! Overweight?! Am I that fat?! Kenapa juga mereka harus memakai kata "overweight"?! Emangnya gue semacam bagasi apah?! Agak kesel juga sih waktu nerima keputusan itu. Tapi ya mau gimana lagi. Akhirnya gue pulang dengan perasaan sedih.

Dua minggu kemudian, gue mendapat informasi lagi bahwa maskapai penerbangan tersebut mengadakan walk-in interview lagi. Gue memutuskan untuk mencoba lagi karena masih penasaran. Tapi kali ini gue diet dulu, karena gue gak mau ditolak lagi hanya gara-gara kelebihan berat badan. Gue mulai tidak mengkonsumsi nasi dan segala macam karbo. Gue hanya mengkonsumsi sayuran rebus dan minum banyak air putih. Dan gue juga membiasakan renang setiap hari untuk membakar lemak. Setelah sekitar dua minggu gue diet, akhirnya datanglah hari H nya. Kali ini, untungnya panitia tidak menerapkan sistem online registration, jadi proses lebih cepat. Setelah nomor urut dipanggil, gue langsung menuju tempat pengukuran tinggi dan berat badan. Tapi lagi-lagi berat badan gue belum masuk kriteria. Hasil diet gue dua minggu kemarin ternyata hanya menurunkan berat badan gue sebanyak 2 kg. "Maaf, berat anda masih belum masuk kriteria. Diet lagi aja. Bulan depan ikut lagi. Kita tiap bulan ngadain koq." begitu kata panitianya. Okey, gue sedikit semangat ketika tau kalau mereka mengadakan walk-in interview pramugari setiap bulan. Itu tandanya gue masih punya kesempatan, asal gue diet lagi.

Kali ini, gue menerapkan cara diet baru. Gue gak makan sama sekali, supaya gak ada makanan satupun yang bisa diserap oleh tubuh gue. Gue hanya mengkonsumsi air putih dan teh pelangsing. Gue sempat mencoba mengkonsumsi obat pelangsing, tapi ternyata gak ada efek apapun ke badan gue. Nafsu makan gak berkurang, perut pun gak mulas. Jadi gue beralih ke teh pelangsing saja. Lumayan memberikan efek mulas. Selain itu, gue juga berolahraga keras. Setiap hari gue sit up 100 kali. Belum lagi olahraga-olahraga yang lainnya. Tapi diet itu sangat menyiksa. Disaat orang lain makan, gue hanya bisa menelan ludah saja. Badan gue juga jadi sakit-sakit karena terlalu memaksakan olahraga. Karena tidak ada asupan makanan sama sekali, gue jadi anemia. Sering pusing dan badan lemas sekali. Tapi diet tetap gue lakukan demi menjadi seorang pramugari.

Tibalah hari H nya. Setelah penimbangan berat badan, ternyata berat badan gue masih belum masuk kriteria. Masih kelebihan 3 kg. Gue berharap ada miracle, tiba-tiba panitianya memberikan toleransi untuk kelebihan berat badan 3 kg, tapi ternyata tidak. Mereka terlalu strict untuk masalah berat badan. Gue tetap ditolak.

Gue pernah juga mencoba cabin crew walk-in interview salah satu maskapai penerbangan internasional. Tapi lagi-lagi di tahap penimbangan berat badan, gue gak lolos. Sejak saat itu, gue udah gak mau mencoba ikutan walk-in interview pramugari lagi, karena dietnya sangat menyiksa. Mungkin gue gak ditakdirkan jadi pramugari. Mungkin yang seharusnya jadi pramugari adalah cewek-cewek yang tidak perlu diet tapi badannya udah langsing. Lagipula, what’s wrong with fat body sih? Badan gue juga gak gemuk-gemuk banget. Kalau untuk jalan diantara kursi-kursi penumpang di dalam pesawat, gue masih muat lah. Lagian, yang penting itu kan badan seorang pramugari harus tinggi, supaya tangannya bisa mencapai kabin. So, kalau cuma kelebihan berat badan 3 kg seharusnya gak masalah donk.

Gue juga pernah baca forum di internet yang isinya tentang cerita cewek-cewek yang pernah ikut walk-in interview pramugari tapi ditolak. Dan alasan mereka ditolak pun bermacam-macam dan aneh-aneh. Ada yang ditolak karena di keningnya ada bekas luka (Padahal kalau menurut gue, that’s not a big deal. Bekas luka di kening kan masih bisa ditutup dengan poni). Ada lagi yang ditolak karena jari kakinya terlalu dempet, sedangkan di maskapai penerbangan tersebut mengharuskan pramugarinya menggunakan sendal, jadi jari-jari kakinya harus sempurna (Ini aneh banget. Kenapa juga jari kaki harus dipermasalahkan?! Emangnya para penumpang pesawat akan memperhatikan jari kaki pramugari sampai se-detail itu apah?!). Ada juga yang bercerita kalau di salah satu tahap seleksinya ada tahap skin scanning. Itu adalah tahap dimana kulit si pelamar di observe, apakah ada luka, bekas luka, atau jerawat. Selain kulit wajah, bagian kulit lain yang di observe adalah kulit di bagian tubuh yang akan terlihat saat si pelamar mengenakan seragam pramugari, seperti kulit dibagian leher, tangan, dan kaki. Apabila seragam pramugari itu modelnya rendah dibagian punggung, maka kulit punggung si pelamar juga harus bebas dari luka, bekas luka, atau jerawat.

Ini terlalu aneh buat gue. Kenapa proses seleksi pramugari seperti pemilihan puteri kecantikan? Kenapa persyaratannya harus strict banget? Badan harus ideal lah, kulit harus sempurna lah. Lagipula menurut gue, kalau ada seorang cewek yang mempunyai badan yang ideal, kulit yang sempurna, dan bisa berbahasa Inggris, mendingan dia daftar ke kontes puteri kecantikan atau jadi model yang jelas-jelas kerjaannya lebih seru, dibandingkan jadi pramugari yang kerjaannya harus melayani penumpang pesawat. Iya kan?!

Selasa, 04 Januari 2011

Letters To God


A young boy fighting cancer writes letters to God, touching lives in his neighborhood and community and inspiring hope among everyone he comes in contact. An unsuspecting substitute postman, with a troubled life of his own, becomes entangled in the boy's journey and his family by reading the letters. They inspire him to seek a better life for himself and his own son he's lost through his alcohol addiction. This family drama follows the true story of a young boy whose life is put on the line when he is diagnosed with cancer. Through his letters to God about the confusion and faith that come with his situation, he soon becomes a surprising source of hope and inspiration for those in his neighborhood - including a substitute mailman, whose life becomes surprisingly mixed up in the ordeal.

These are some shots from the movie.

Kamis, 30 Desember 2010

Dear John

Starring: Channing Tatum & Amanda Seyfried

While John is on leave in his hometown, he finds Savannah, a college student visiting the town. Although love was unexpected, it doesn't mean they didn't find it. With the knowledge of John having to leave for the army, their love still lives. They write letters to each other.

Until one time, Savannah doesn't write a letter anymore to John. John is very confused, why Savannah disappears. Then he comes to her house to meet her and ask why she doesn't write or even call him. Then Savannah tells John the truth, that she is married with her friend, Tim. Tim has cancer. He has a son, Alan, who suffers from autism. "Tim was sick. He was sick and he needed me. He needed me to help him with Alan, with everything. I was alone and had no idea of what I was doing. You don't think I've tried? I picked up the phone a thousand times to try to call you."

Savannah didn't plan this. She didn't know that it was gonna happen to her, but it did. She had no choice. Looking at Savannah's kindness, John forgives her and understand the situation.

Here are some shots from the movie.

Rabu, 29 Desember 2010

My Sister's Keeper

Starring: Cameron Diaz & Abigail Breslin

"When I was a kid, my mother told me that I was a little piece of blue sky that came into this world because she and Dad loved me so much. It was only later that I realized that it wasn't exactly true. Most babied are coincidences. I mean, up in spaces you got all these souls flying around looking for bodies to live in. Then, down here on earth, two people have sex or whatever and bam, coincidence. Sure you hear all these stories about how everyone plans these perfect families but the truth is that most babies are products of drunken evenings and lack of birth control. They're accidents. Only people who have trouble making babies actually plan for them. I, on the other hand, am not a coincidence. I was engineered. Born for a particular reason. A scientist hooked up my mother's eggs and my father's sperm to make a specific combination of genes. He did it to save my sister's life. Sometimes I wonder what would have happened if Kate had been healthy. I'd probably still be up in heaven or wherever waiting to be attached to a body down here on Earth. But coincidence or not, I'm here."

That was Anna said in this movie. Yes, she was born to be her sister's keeper. Her sister, Kate, has cancer. The doctor uses Anna's leukocytes, granulocytes, and bone marrows and donated them to Kate's body, just to make Kate stays alive.

But one day, Anna's suing her parents in the aim of medical emancipation. She said that she wants to live normally, just like any other girls. Her mother, Sara, gets angry, of course. She really can't believe why Anna doesn't want to help Kate anymore.

But then the truth revealed, in the court. Kate is the one who pushed Anna to do that, because she just want to die. It is hard for Sara, but then finally she can understand and let Kate go in peace.

Here are some shots from the movie. This is when Kate try to show her despair to her Mom.

Rabu, 12 Mei 2010

Thinking of You


Comparisons are easily done
Once you've had a taste of perfection
Like an apple hanging from a tree
I picked the ripest one
I still got the seed

You said move on, where do I go
I guess second best is all I will know

Cause when I'm with him, I am thinking of you
Thinking of you
What you would do if you were the one who was spending the night
Oh I wish that I was looking into your eyes

You're like an Indian summer in the middle of winter
Like a hard candy with a surprise center
How do I get better once I've had the best
You said there's tons of fish in the water
So the waters I will test

He kissed my lips, I taste your mouth
He pulled me in, I was disgusted with myself

You're the best and yes I do regret
How I could let myself let you go
Now the lesson's learned
I touched it I was burned
Oh I think you should know

Cause when I'm with him, I am thinking of you
Thinking of you
What you would do if you were the one who was spending the night
Oh I wish that I was looking into your eyes

Oh won't you walk through and bust in the door
And take me away
Oh no more mistakes
Cause in your eyes I'd like to stay...
Stay....

[Katy Perry - Thinking of You]

Rabu, 03 Februari 2010

Boss-boss Pada Perang, Gue Yang Kena Imbasnya..


Kemarin, hari Rabu, tanggal 3 Februari 2010 adalah hari tersial gue selama gue kerja di kantor gue yang baru ini. Jadi begini ceritanya..


Gue sebelumnya ditempatin di Dept. Produksi. Udah enak-enak disitu, tiba-tiba Manufacturing Director gue nyuruh gue pindah ke Dept. PPIC (Production Planning and Inventory Control). Gue masih belum punya ruangan di departemen gue yang baru, jadi gue masih "numpang" di ruangan Plant Manager gue. Yang namanya numpang yaa pasti gak enak lah. Apalagi numpangnya di ruangan Plant Manager. Gak leluasa banget. Setelah kira-kira sebulan gue numpang di ruangan Plant Manager, akhirnya Manufacturing Director gue nyuruh gue pindah ke sebuah ruangan yang masih kosong. Ruangan itu nantinya bakalan jadi ruangannya Dept. PPIC, dan bakalan diisi 4 orang, termasuk gue. Tapi karena yang 3 orang itu masih sibuk sama kerjaannya dan belum bisa pindahan, makanya gue duluan yang pindah kesitu. Dan alhasil, gue duduk sendirian di ruangan itu.


Terus, pas sekitar jam setengah 1 siang, tiba-tiba orang-orang sales&marketing pada masuk ke ruangan gue. Gue kaget donk, koq tiba-tiba mereka pada masuk ke ruangan gue rame-rame. Terus reaksi gue langsung berdiri dan nanya ke mereka, "mau dipake ya ruangannya?". Terus mereka jawab "iya". Terus tiba-tiba boss mereka masuk dan ngomong ke gue dengan nada tinggi "MBAK, INI MASIH RUANGAN SALES&MARKETING. JADI MBAK SAYA MINTA KELUAR!". Gue makin kaget donk, koq tiba-tiba gue diusir, padahal yang nyuruh gue pindah itu kan Manufacturing Director gue langsung. Emangnya dia gak tau apah? Terus gue langsung beres-beres, dan gue nanya ke dia, "Tapi saya boleh ninggalin sebagian barang-barang saya disini kan, Pak?".


"GAK! BAWA BARANG-BARANG KAMU SEMUA KELUAR! INI MASIH RUANGAN SALES&MARKETING! JADI, GAK ADA YANG BOLEH NEMPATIN RUANGAN INI SELAIN KAMI! KALAU NANTI ADA YANG NANYA SIAPA YANG NYURUH KAMU PINDAH, BILANG PAK ***** YANG NYURUH!" (Sorry gue sensor, karena gue gak mau nyebut merk disini. Ntar jadi masalah lagi. Hehe.)


Gila! Gue langsung pucet pas dia ngomong gitu. Langsung pengen nangis! Mana gue diliatin lagi sama semua orang sales&marketing di ruangan itu. Akhirnya gue angkut semua barang gue, terus gue keluar dari ruangan itu. Terus, gue langsung ke ruangan Plant Manager gue. Plant Manager gue kaget, koq gue balik ke ruangan dia lagi, dan bawa barang-barang gue semua. Terus, gue ceritain deh kejadian yang tadi. Terus, kata dia, "Ya udah, kamu disini aja dulu". Akhirnya gue duduk di ruangan dia dengan tampang masih shock. Ya iya lah shock, gue gak salah apa-apa, tiba-tiba dimarahin.


Hmm agak sedikit flash back nih yaa, dulu itu kantornya sales&marketing masih jadi satu sama manufacturing. Dan ruangan gue yang tadi itu dulunya salah satu ruangan punya sales&marketing. Tapi akhirnya sales&marketing dipisahin kantornya di satu gedung sendiri di daerah Jakarta Selatan. Jadi ada Head Office (Manufacturing Site) dan ada Sales&Marketing Office.


Dan kemarin itu, orang-orang sales&marketing dateng ke Head Office buat meeting bareng sama bagian Manufacturing. Tapi, ternyata, pas lagi meeting, mereka berantem karena suatu masalah. Dan katanya sih berantemnya parah banget, sampe keluar kata-kata kotor. Terus, mereka gak mau kalo ruangan itu dipake sama orang lain selain dari bagian sales&marketing. Dan Manufacturing Director gue juga belum ngomongin ke bagian sales&marketing, kalo ruangan itu sekarang jadi ruangan PPIC. Jadi yaa jelaslah sekarang, kenapa gue diusir dari ruangan itu.


Setelah kejadian itu, boss-boss gue, termasuk Manufacturing Director gue, langsung pada nanya ke gue, "Kamu tadi diomongin apa? Kamu gak apa-apa kan?". Mereka kayaknya gak enak sama gue, karena gue jadi korban. Yaa gue sih jawabnya gak apa-apa, padahal mereka gak tau aja, tadi gue udah ketakutan banget.


Ckckck.. Begitulah kalo boss-boss lagi perang. Jangan deket-deket deh mendingan. Kalo gak, bakalan kena imbasnya kayak gue.

Senin, 21 September 2009

Family Vacation

Lebaran this year is different from last years. Couple years ago, I used to spent my Lebaran's holiday by going to Kebumen with my family. Kebumen is my father's hometown. Usually we spent 2 days there, and after that we go to another city or island, like Bali, Tawangmangu, Dieng, Yogyakarta, Pangandaran, or Baturraden. But lately, we never visit Kebumen anymore. We usually spent our Lebaran's holiday in Puncak or Bandung. And that's boring. But this year we went to Tanjung Lesung. Actually that's my idea, because some of my friends said that the beach in Tanjung Lesung is beautiful.

Some people don't know where Tanjung Lesung is. Do you know where it is? Well, Tanjung Lesung is in Banten, West Java. If you know Anyer and Carita, Tanjung Lesung is near them. Yesterday, me and my family went there by car. Actually, it's quite far from my house. It took 4-5 hours to reach there. But that's alright, because the road was good. And finally we arrived in Tanjung Lesung Beach Resort and we went to the Beach Club. It wasn't too crowded. Strange, because it was a holiday. But well, I like it. Because when it isn't crowded, then it is cleaner. And it felt like I'm having my own beach. hehe. And it's true, the beach was beautiful. The sand was white, the water was blue, the sky was clear, the air was clean. Oh, HEAVEN ON EARTH!! And you know what, there was no wave there. So, it felt like swimming in a swimming pool. And that's great! There was also water sport there, like banana boat, jet ski, canoe, and sailing.

After we were swimming at the beach, I thought that we will spent the night in a hotel in Tanjung Lesung. But no, it wasn't. My Dad took us to Carita to spent the night there. Well, that's cool! 'Cause I've never been to Carita. We arrived in Carita in the evening, and we directly went to the hotel to take some rest. This morning, we woke up early and went to the beach. It was more crowded than in Tanjung Lesung. The sand was darker and the water was more wavy. But the wave was good. Me and my brothers went surfing and riding a banana boat. While my Dad and Mom were lying down under the tree, enjoying the panorama and air, and drinking coconut water. It was nice to see them together.

After we played at the beach, I thought that our next destination is home. But not yet. My Dad took us to Karang Bolong. It's near Carita. When we arrived there, it was so crowded. I don't know why. And it looked dirty. But actually the panorama was good. Karang Bolong is also a beach but there is a unique big coral with a big hole at its center. Cool! We can also climb up the coral. And the view from the top of the coral was SUPER GREAT!! Karang Bolong was the dating place of my parents. So, i think they were kinda remembering their sweet past time. hehe.

Then finally we went back home, with sunburned-skin. The side effect of swimming for 5 hours at the beach. Nevertheless, I'm SOOO HAPPY for this vacation. I had SO MUCH FUN with my family. This Lebaran is very memorable for me. Thank's God for everything..